Teori yang Mendasari ESDM

Ekonomi sumber daya manusia (human Resources economic) berkaitan dengan perencanaan sumber daya manusia (human resources planning), ekonomi ketenagakerjaan (labor economic), dan ekonomi kependudukan (population ekonomic). Mulyadi. S (2003) menyatakan bahwa ekonomi sumber daya manusia adalah ilmu ekonomi yan diterapkan untuk menganalisis pemebentukan dan pemanfaatan sumber daya manusia yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi. dengan kata lain ekonomi sumber daya manusia merupakan penerapan teori ekonomi analisis sumber daya manusia, berikut adalah teori - teori yang mendasari tentang ekonomi sumber daya manusia.

1. Teori Klasik Adam Smith
 
Adam Smith (1729 - 1790) merupakan tokoh utama dari aliran ekonomi yang kemudian dikenal sebagai aliran klasik. Smith menganggap bahwa manusia sebagai faktor produksi utama yang menentukan kemakmuran bangsa-bangsa. Alasannya, alam (tanah) tidak ada artinya kalau tidak ada sumber daya manusia yang mengelolahnya sehingga bermanfaat bagi kehidupan.

2. Teori Klasik J.B SayKontribusi Jean Baptise Say (1767 - 1832) terhadap aliran klasik adalah pandangannya yang mengatakan bahwa setiap penawaran akan menciptakan permintaannya sendiri (
 supply creates its own demand).Pendapat Say ini disebut dengan hukum Say ( Say`s Law). pandangan tersebut didasari oleh asumsi : bahwa peningkatan produksi akan selalu diiringi oleh peningkatan pendapatan, yang kahirnya akan diiringi pula oleh peningkatan permintaan.

3. Teori MalthusThomas Robert Malthus (1766 - 1834 ) dianggap sebagai pemikir klasik dalam bukunya "
 Principle of population". Menurut Malthus, manusia berkembang jauh lebih cepat dibandingkan dengan produksi hasil - hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan manusia. karena perkembangan jumlah manusia jauh lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan produksi hasil-2 pertanian.

4. Teori KeynesMenurut Keynes (1883-1946) mengatakan bahwa tidak ada mekanisme penyesuaian otomatis yang menjamin perekonomian akan mencapai keseimbangan (
 equilibrium) pada tingkat penggunaan kerja penuh.karena kaum klasik percaya bahwa dalam keseimbangan sumber daya, termasuk tenaga kerja akan digunakan secara penuh (full employed).

5. Teori Harrod - DomarTeori Harrod - Domar (1946) dikenal sebagai teori petumbuhan. menurut teori ini investasi tidak hanya menciptakan permintaan, tetapi juga memperbesar kapasitas produksi. kapasitas produksi yang membesar membutuhkan permintaan yang lebih besar agar produksi tidak menurun.

6.Teori Coale - HooverCoale - Hoover berpendapat bahwa perubahan penduduk baru terasa pada penduduk sebagai input proses produksi setelah kurun waktu tiga puluh tahun. dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi, akan kerja akan menjadi lebih besar setelah tiga puluh tahun, hal ini akan mendorong dihasilkannya jumlah output yang lebih besar. Oleh sebab itu dalam jangka panjang pertumbuhan penduduk akan menaikkan jumlah angkatan kerja, tetapi memeprlambat kenaikan output pekerja.

7.Teori Ester BoserupMenurut Ester BOserup (1965) menyimpulkan bahwa pertumbuhan penduduk justru menyebabkan dipakainya sistem pertanian yang lebih intensif disuatu masyarakat primitif dan meningkatnya output disektor pertanian. dalam hal ini pertumbuhan penduduk justru mendorong diterapkannya suatu inovasi (teknologi) baru.

8. Teori Rasional Expectation
 
menurut teori ini, perubahan permintaan, apakah akan melalui ekspansi moneter atau rangsangan fiskal hanya akan meningkatkan output nyata atau employment, bila masyarakat tidak menduga adanya kenaikan itu. artinya masyarakat akan belajar dari pengalaman- pengalaman tentang perubahan permintaan yang tidak diduga, akhirnya permintaan akan kembali seperti semula. Output nyata dan emplpyment kembali ketitik keseimbangan semula.

Sumber: Mulyadi. S (2003)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERAN BANK DUNIA BAGI PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN INDONESIA

PANDANGAN FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA TERHADAP SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

SENDI – SENDI DASAR KOPERASI