Masalah Kenakalan Ramaja
1. Latar
Belakang Masalah
Masa
remaja adalah masa seseorang yang dinilai paling labil. Ini merupakan masa di
mana seorang anak mencoba mencari jati diri sesungguhnya dari dirinya untuk
menyongsong masa dewasanya. Masa remaja adalah masa akan beralihnya ketergantungan hidup
kepada orang lain. Dia mulai menentukan jalan hidupnya. Selama menjalani
pembentukan kematangan dalam sikap, berbagai perubahan kejiwaan terjadi, bahkan
mungkin kegoncangan. Hal seperti ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan di mana
dia tinggal. Terkadang dalam kondisi ini seorang remaja tidak memiliki tempat
untuk mengadu dalm penyelesaian masalah-masalahnya. Akibatnya sebagai pelarian
remaja sering terjerumus kedalam hal – hal tidak baik yang bahkan melanggar
nilai dan norma dalam suatu masyarakat seperti memakai narkoba, melakukan
tindak criminal, tauran, mabuk-mabukan, seks bebas dan lain sebagainya.
Setiap tahunya angka
kenakalan remaja kian meningkat. Ini tidak lain akan mengakibatkan masalah
social. Lingkungan merupakan factor utama dalam pembentukan jiwa remaja. Salah
memilih tempat dan teman bergaul akan berakibat vatal terhadap perkembangan
sikap dan jiwanya. Sebaliknya dengan penempatan diri yang baik dan tepat akan
berakibat positif bagi perkembangannya. Kenakalan remaja akhir-akhir ini yang
sangat mengkhawatirkan adalah akibat pengaruh dari lingkungan social. Terkadang
tidak dapat kita pungkiri bahwa gejala-gejala kejahatan yang muncul merupakan
akibat dari proses perkembangan pribadi remaja yang ingin mencari identitas dan
jati dirinya.
Atas dasar inilah maka
saya menulis makalah berjudul “kenakalan remaja” yang berkaitan dengan analisa
mengenai factor – factor yang mempengaruhi masalah social.
2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di
atas maka penulis akan memutuskan
masalanya sebagai berikut :
1.
Faktor apa saja yang mempengaruhi Kenakalan remaja
2.
Dampak apa yangn akan timbul akibat kenakalan remaja
3.
Upaya apa yang bisa dilakukan untuk meminimalisir terjadinya
kenakalan remaja
3.
Landasan Teori
a.
Defenisi masalah social
Kenakalan remaja
merupakan salah satu masalah social, maka ada baiknya saya menerangkan hal ini
terlebih dahulu. Blumer (1971) dan Thompson
(1988) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan masalah sosial adalah suatu
kondisi yang dirumuskan atau dinyatakan oleh suatu entitas yang berpengaruh
yang mengancam nilai-nilai suatu masyarakat sehingga berdampak kepada sebagian
besar anggota masyarakat dan kondisi itu diharapkan dapat diatasi melalui
kegiatan bersama. Sedangkan menurut Soejono Soekanto masalah social adalah suatu
ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan
kelompok social. MAsalah social muncul
akibat terjadinya perbedaan yang mencolokantara nilai yang ada di masyarakat
dengan realita yang ada.
Masalah social dapat di
kategorikan maenjadi 4 jenis factor yakni antara lain :
1.
Faktor Ekonomi, meliputi kemiskinan, pengangguran, dll.
2.
Faktor Budaya, meliputi perceraian, kenakalan remaja, dll
3.
Faktor biologis, meliputi penyakit menular, keracunan makanan, dll
4.
Factor psikologis, meliputi penyakit syaraf, aliran sesat, dll
Dalam hal ini kita dapat
melihat bahwa kenakalan remaja termasuk dalam factor budaya.
b. Pengertian kenakalan
Suatu perbuatan
dikatakan desinkuen apabila perbuatan-perbuatan itu bertentangan dengan
norma-norma yang ada di masyarakat di mana ia hidup. Suatu perbulatan anti
sosial dimana di dalamnya terkandung unsur – unsur non formatif menurut
Sudarono kenakalan adalah :
“Bukan hanya merupakan perbuatan anak yang melawan hukum semata, akan tetapi juga termasuk di dalamnya perbuatan yang melanggar norma masyarakat.”
Dengan demikian masalah-masalah sosial yang timbul karena perbuatan remaja dirasakan sangat mengganggu, dan merisaukan kehidupan masyarakat, bahkan sebagian anggota masyarakat menjadi terancam hidupnya.
“Bukan hanya merupakan perbuatan anak yang melawan hukum semata, akan tetapi juga termasuk di dalamnya perbuatan yang melanggar norma masyarakat.”
Dengan demikian masalah-masalah sosial yang timbul karena perbuatan remaja dirasakan sangat mengganggu, dan merisaukan kehidupan masyarakat, bahkan sebagian anggota masyarakat menjadi terancam hidupnya.
c.
Pengertian Remaja
Remaja adalah suatu
tingkat umur, dimana anak bukan anak kecil lagi, akan tetapi tidak dipandang
dewasa. Jadi remaja adalah umur yang membatasi antara umur anak-anak dan dewasa
(1975:28).
Dengan dapat disimpulkan, bahwa pada masa usia remaja terbagi berbagai perubahan menghadapi perubahan yang cepat itu, biasanya dunia remaja sering mengalami kesukaran. Kondisi ini akan memungkinkan anak untuk terjerumus kepada dekodasi moral. Jika orang tuanya kurang memperhatikan kebutuhan dan memberikan kasih sayang.
Dengan dapat disimpulkan, bahwa pada masa usia remaja terbagi berbagai perubahan menghadapi perubahan yang cepat itu, biasanya dunia remaja sering mengalami kesukaran. Kondisi ini akan memungkinkan anak untuk terjerumus kepada dekodasi moral. Jika orang tuanya kurang memperhatikan kebutuhan dan memberikan kasih sayang.
4.
Pembahasan
Saat ini, hampir tidak
terhitung berapa jumlah remaja yang melakukan hal-hal negatif. Bahkan, Dampak
kenakalan remaja tersebut, banyak sekali kerugian yang terjadi, baik bagi remaja
itu sendiri maupun orang-orang di sekitar mereka. Remaja adalah seorang anak yang bisa
dibilang berada pada usia tanggung, mereka bukanlah anak kecil yang tidak
mengerti apa-apa, tapi juga bukan orang dewasa yang bisa dengan mudah akan
membedakan hal mana yang baik dan mana yang berakibat buruk. Dalam masa labil ini
seringkali remaja tidak memiliki tempat mengadu dalam menghadapi
masalah-masalahnya akibatnya remaja tersebut mencari pelarian yang diangapnya
bisa membuat dia terbebas atau sekedar melupakan masalahnya. Dalam rangka
pengalihan diri dari masalah yang dihadapinya seringkali para remaja melakukan
hal-hal negative yang dianggap menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku,
ini akan berakibat pada perkembangan sosialnya.
Ada beberapa Faktor-faktor yang menyebabkan kenakalan remaja
Faktor lingkungan merupakan
peran utama dalam membantu masa remaja untuk menyelesaikan tugas
perkembangannya. Adapun faktor faktor yang dapat menyebabkan munculnya kenakalan remaja adalah Keluarga (rumah tangga), Sekolah, dan Kondisi Masyarakat
(lingkungan social).
1. Keluarga (rumah
tangga)
Hasil dari beberapa
penelitian menunjukkan bahwa anak/remaja yang dibesarkan dalam lingkungan
sosial keluarga yang tidak baik atau disharmoni keluarga, maka resiko anak
untuk mengalami gangguan kepribadian menjadi berkepribadian antisosial dan berperilaku menyimpang lebih besar
dibandingkan dengan anak yang dibesarkan dalam keluarga sehat atau harmonis
(sakinah).
2. Sekolah
Kondisi sekolah yang tidak
baik dapat menganggu proses
belajar mengajar anak didik, yang
pada gilirannya dapat memberikan “peluang” pada anak didik untuk berperilaku
menyimpang. Misalnya, kurikulum sekolah yang sering berganti-ganti, muatan
agama/budi pekerti yang kurang. Dalam hal ini yang paling berperan adalah guru
Agama, guru PKN dan Bimbingan
Konseling, meskipun semua elemen sekolah
bertanggung jawab atas perilaku
anak di sekolah.
3. Kondisi Masyarakat
(Lingkungan Sosial)
Faktor
kondisi lingkungan sosial yang tidak sehat atau “rawan”, merupakan faktor yang
kondusif bagi anak/remaja untuk berperilaku
menyimpang. Faktor lingkungan yang sehat
misalnya:ini dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu pertama, faktor kerawanan masyarakat
dan kedua, faktor daerah rawan (gangguan kamtibmas). Kriteria dari kedua faktor
tersebut, antara lain:
Faktor Kerawanan Masyarakat
(Lingkungan)
1. Tempat-tempat hiburan yang buka hingga larut malam bahkan
sampai dini hari
3. Pengangguran
4. Anak-anak putus sekolah/anak jalanan
5. Wanita tuna susila (wts)
6. Beredarnya bacaan, tontonan, TV, Majalah, dan lain-lain yang
sifatnya pornografis dan kekerasan
7. Perumahan kumuh dan padat
8. Pencemaran lingkungan
9. Tindak kekerasan dan kriminalitas
10. Kesenjangan sosial
Daerah
Rawan (Gangguan Kantibmas)
2.
Perkelahian perorangan atau
berkelompok/massal
3.
Kebut-kebutan
4.
Pencurian, perampasan,
penodongan, pengompasan, perampokan
5.
Perkosaan
6.
Pembunuhan
7.
Tindak kekerasan lainnya
8.
Pengrusakan
9.
Coret-coret dan lain sebagainya
Kondisi psikososial yang
seperti ini, merupakan faktor yang rawan bagi terjadinya kenakalan remaja.
Dari kenakalan yang dibuat
remaja tidak dapat dipungkiri akan berdampak negative.Sebelum mengetahui apa
saja dampak kenakalan remaja, kita perlu tahu tentang kenakalan apa saja yang mungkin
dilakukan oleh remaja. Sebuah kenakalan tentu tidak bisa didata satu persatu,
namun bisa dirangkum seperti berikut:
·
Kenakalan dalam keluarga: Remaja yang labil umumnya rawan sekali melakukan hal-hal yang negatif, di
sinilah peran orang tua. Orang tua harus mengontrol dan mengawasi putra-putri mereka
dengan melarang hal-hal tertentu. Namun, bagi
sebagian anak remaja, larangan-larangan tersebut malah dianggap hal yang buruk
dan mengekang mereka. Akibatnya, mereka akan memberontak dengan banyak cara.
Tidak menghormati, berbicara kasar pada orang tua, atau mengabaikan perkataan
orang tua adalah contoh kenakalan remaja dalam keluarga.
·
Kenakalan dalam pergaulan:
Dampak kenakalan
remaja yang paling nampak adalah dalam hal pergaulan. Sampai saat ini, masih banyak para remaja yang terjebak dalam
pergaulan yang tidak baik. Mulai dari pemakaian obat-obatan terlarang sampai
seks bebas.Menyeret remaja pada sebuah pergaulan
buruk memang relatif mudah, dimana remaja sangat mudah dipengaruhi oleh hal-hal
negatif yang menawarkan kenyamanan semu. Akibat pergaulan bebas inilah remaja,
bahkan keluarganya, harus menanggung beban yang cukup berat.
·
Kenakalan dalam pendidikan: Kenakalan dalam bidang
pendidikan memang sudah umum terjadi, namun tidak semua remaja yang nakal
dalam hal pendidikan akan menjadi sosok yang berkepribadian buruk, karena
mereka masih cukup mudah untuk diarahkan pada hal yang benar. Kenakalan dalam hal pendidikan
misalnya, membolos sekolah, tidak mau mendengarkan guru, tidur dalam kelas,
dll.
Dampak Kenakalan Remaja :
·
Dampak kenakalan remaja pasti akan berimbas pada remaja
tersebut. Bila tidak segera ditangani, ia akan tumbuh menjadi sosok yang
bekepribadian buruk.
·
Remaja yang melakukan kenakalan-kenakalan
tertentu pastinya akan dihindari atau malah dikucilkan oleh banyak orang.
Remaja tersebut hanya akan dianggap sebagai pengganggu dan orang yang tidak
berguna.
·
Akibat dari dikucilkannya ia
dari pergaulan sekitar, remaja tersebut bisa mengalami gangguan
kejiwaan. Yang dimaksud gangguan kejiwaan bukan
berarti gila, tapi ia akan merasa terkucilkan dalam hal sosialisai, merasa
sangat sedih, atau malah akan membenci orang-orang sekitarnya.
·
Dampak kenakalan remaja yang
terjadi, tak sedikit keluarga yang harus menanggung malu. Hal ini tentu sangat merugikan, dan
biasanya anak remaja yang sudah terjebak kenakalan remaja tidak akan menyadari
tentang beban keluarganya.
·
Masa depan yang suram dan tidak
menentu bisa menunggu para remaja yang melakukan kenakalan. Bayangkan bila ada
seorang remaja yang kemudian terpengaruh pergaulan bebas, hampir bisa
dipastikan dia tidak akan memiliki masa depan cerah. Hidupnya akan hancur perlahan
dan tidak sempat memperbaikinya.
Kriminalitas bisa menjadi salah
satu dampak
kenakalan. Remaja yang terjebak hal-hal
negatif bukan tidak mungkin akan memiliki keberanian untuk melakukan tindak
kriminal. Mencuri demi uang atau merampok untuk mendapatkan barang berharga.
Cara Mengatasi Kenakalan Remaja
Masa remaja sebagai periode
merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan dan rentan munculnya
masalah (kenakalan remaja). Untuk
itu perlu adanya perhatian khusus serta pemahaman yang baik serta penanganan
yang tepat terhadap remaja merupakan faktor penting bagi
keberhasilan remaja di kehidupan selanjutnya, mengingat masa ini merupakan
masa yang paling menentukan.
Selain itu perlu adanya
kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-pihak lain yang
terkait agar perkembangan remaja di bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya
dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia.
Stanley
Hall mengemukakan bahwa perkembangan psikis banyak dipengaruhi oleh
faktor-faktor fisiologi. Faktor-faktor fisiologi ditentukan oleh genetika
disamping proses pematangan yang mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan.
Sehingga dapat disimpulkan kurang berperannya lingkungan sosial budaya.
Sebaliknya, ia juga mengemukakan bawha masa remaja merupakan masa penuh gejolak
emosi dan ketidakseimbangan, yang tercakup dalam storm and stress. Dengan demikian
remaja mudah terkena pengaruh oleh lingkungan. Remaja diombang - ambingkan oleh
munculnya:
1. Kekecewaan
dan penderitaan
2. Meningkatnya
konflik, pertentangan-pertentangan dan krisis penyesuaian
3. Impian
dan khayalan
4. Keterasingan
dari kehidupan dewasa dan norma kebudayaan
Perkembangan
merupakan suatu proses belajar sosial yang berkesinambungan. Sebagai hasil
belajar dan pengalaman dari lingkungan, maka muncullah perilaku yang baru,
masyarakat dan lingkungan sekitar mempunyai harapan-harapan tertentu pada
remaja. Melalui proses belajar sosial remaja belajar memenuhi harapan dan
tuntutan terhadapnya.
Menyadari
banyaknya tuntutan dan harapan lingkungan terhadap remaja E. Spranger
mengemukakan bahwa pada masa remaja sangat memerlukan pengertian dari orang
lain. Bantuan dapat diberikan melalui pemahaman tentang diri remaja.
Harapan
masyarakat terhadap remaja dapat dipenuhi melalui suatu proses berkesinambungan
dalam menjalankan tugas-tugas perkembangan. Sebagai hasil dari kinerja timbal
balik yang majemuk antara pertumbuhan dari dalam dengan perangsangan dari
lingkungan . tergantung dari reaksi lingkungan dan pemahaman lingkungan
terhadap munculnya perubahan-perubahan akan timbul atau tidak masalah bagi
remaja.
Beberapa
tugas perkembangan bagi remaja
1. Menerima
keadaan fisiknya
2. Memperoleh
kebebasan emosional
3. Mampu
bergaul
4. Menemukan
model untuk identifikasi
5. Mengetahui
dan menerima kemampuan sendiri
6.
Memperkuat penguasaan diri atas dasar skala
nilai dan norma.
5. Kesimpulan
Dari pemaparan di atas kita
dapat mengambill kesimpulan bahwa masa remaja merupakan masa paling labil bagi
seseorang, seorang remaja mencoba mencari identitas diri melalui berbagai cara,
lingkungan merupakan factor utama bagi perkembangan jiwa remaja. Salah memilih
lingkungan maka akan menyebabkan remaja terjerumus ke dalam ranah kenakalan
remaja, sebaliknya pemilihan lingkukngan yang baik akan membawa remaja
berkembang dengan baik sehingga dapat siap terjun ke dalam lingkungan social.
Oleh karena itu perlu adanya kerjasama dari
remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-pihak lain yang terkait agar
perkembangan remaja dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia.
Komentar
Posting Komentar