BAGAIMANAKAH CARA BERWIRAUSAHA ?
BAB I
Pendahuluan Manusia membutuhkan pekerjaan agar memperoleh penghasilan untuk membiayai kehidupan sehari-hari, namun ironisnya banyak orang-orang yang menganggur dewasa ini. Ini diakibatkan oleh besarnya tingkat pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan lapangan kerja. Tetapi di antara manusia tersebut ada beberapa orang yang mendapat kesempatan dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri bahkan dapat membuka lapangan kerja untuk orang lain. Dalam rangka pemerataan hasil-hasil pembangunan perlu lebih di tingkatkan dan diperluas usaha-usaha untuk memperbaiki penghasilan kelompok masyarakat yang mempunyai mata pencaharian rendah, seperti buruh tani, pedagang kecil, petani menggarap yang tidak memiliki lahan peternak kecil, nelayan, ataupun pengrajin. Pengusaha golongan ekonomi lemah termasuk pengusaha informal dan tradisional perlu ditingkatkan dan dibina untuk meningkatkan kemampuan usaha dan pemasaran dalam rangka mengembangkan kewirausahaan, antara lain melalui pendidikan baik dalam teori, latihan serta penyuluhan dan bimbingan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
wirausaha Istilah wirausaha diperkenalkan oleh Prof. Dr. Suparman Sumahamijaya pada tahun 1975 dengan menjabarkan dalam istilah aslinya yaitu entrepreneur, dalam arti mereka yang memulai usaha baru., menanggung segala resiko, dan mendapatkan keuntungan.. Menurut peter. F. ducker kewirausahaan adalah kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Sedangkan menurut zimmerer mengatakan bahwa kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaikimkehidupan ( usaha) Menurut dari segi etimologi (asal usul kata ). Wira, artinya pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, gagah berani, berjiwa besar, dan berwatak agung. Usaha, artinya perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi, wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Wirausaha dapat mengumpulkan sumber daya yang di butuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya, dan mengambil tindakan yang tepat guna untuk memastikan keberhasilan usahanya. Wirausaha ini bukan faktor keturunan atau bakat, tetapi sesuatu yang dapat dipelajari dan dikembangkan.
2.Etika Dalam Berwirausaha
Sebelum menjadi pengusaha ada beberapa hal yang perlu di perhatikan diantaranya adalah etika wirausaha. Dengan melaksanakan etika bisnis yang benar, maka akan terjadi keseimbangan hubungan antarapengusaha dan masyarakat, pelanggan pemerintah ,dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Adapaun ketentuan yang diatur dalam etika wirausaha secara umum adalah sebagai berikut : 1. Sikap dan prilaku seorang pengusaha harus mengikuti normayang berlaku dalam suatu negara atau masyarakat. 2.Penampilan yang ditunjukkan seorang pengusaha harus selalu apik dan sopanterutama dalam menghadapi acara atau situasi tertentu. 3. Cara berpakaian juga harus sopan dan sesuai dangan tempat dan waktu. 4. Cara berbicara pengusaha harusmencerminkan usahanya, sopan, penuh tata krama,tidak menyinggung atau mencela orang lain. 5. Gerak gerik seorang pengusaha juga harus dapat menyenangkan orang lain, hindarkan gerak-gerik yang mencurigakan.
3. Sikap wirausaha
Sikap dan prilaku seorang pengusaha mencerminkan image dari perusahaan yang dijalankannya. Seorang wirausaha yang efektif harus memiliki sikap-sikap di bawah ini antara lain : a) Disiplin Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan] Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilanKedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebutWirausahawan harus taat azasHal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkanKetaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja b) Komitmen Tinggi Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuanKomitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnyaSedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan c) Jujur Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan olehwirausahawan. d) Kreatif dan Inovatif Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil. e) Mandiri Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya. f) Realistis Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya. Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya. Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis
4. Bagaimana memulai usaha
Terdapat beragam sebab yang mendorong orang berwirausaha. Namun ada lima sebab atau cara yang paling umum terjadi antara lain : 1. Faktor keluarga pengusaha 2. Sengaja terjun menjadi pengusaha 3. Kerja sampingan ( iseng ) 4. Coba- coba 5. Terpaksa Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memulai usaha, baik secara berkelompok ataupun perorangan. Cara memulai usaha yang lazim dilakukan adalah sebagai berikut : a) Mendirikan usaha baru Dalam hal ini seseorang mendirikan usaha baru. Yang harus dilakukan adalah mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan badan usaha, memulai dari akte notaries, kemudian mengurus izin yang diperlukan. Selain itu perlu mencari lokasi yang tepat dan menyediakan peralatan atau mesin yang sesuai dengan usahanya. b) Membeli perusahaan Ini dilakukan dengan cara membelli perusahaan yang sudah ada dan berjalan sebelumnya. Pembelian dapat meliputi saham dan asset perusahaan c) Kerja sama manajemen dengan system waralaba Model ini dikembangkan memakai nama dan manajemen perusahaan lain. Perusahaan pemilik nama disebut perusahaan induk (franchisor) dan pengguna disebut franchise. Dukungan yang diberi franchisor adala : 1. Pemilihan lokasi usaha 2. Bentuk bangunan 3. Lay out gedung dan ruangan 4. Peralatan yang diperlukan 5. Pemilihan karyawan 6. Penyediaan atau penentuan bahan baku 7. Iklan bersama Untuk menentukan bidang usaha yang akan digeluti tergantung dari beberapa factor berikut antara lain : 1. Minat atau bakat 2. Modal 3. Waktu 4. Laba 5. Pengalaman Sedangkan untuk badan hukumnya ada beberapa opsi yang umum antara lain sebagai berikut : 1. Perusahaan perseorangan 6. Perseroan terbatas ( PT ) 2. Firma (Fa) 3. Perseroan komanditer (CV) 4. Koperasi 5. Yayasan
5. Cara Memperoleh Modal
Modal adalah sesuatu yang diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan mulai dari berdiri sampai beroperasi. Modal terdiri dari uang dan tenga ( keahlian ) Pertimbangan yang perlu dperhatikan untuk memperoleh modal, yaitu 1. Tujuan perusahaan 2. Masa pengembalian modal 3. Biaya yang dikeluarkan 4. Estimasi keuntungan Jenis modal dilihat dari sumbernya adalah sebagai berikut : 1. Modal sendiri terdiri atas : - Setoran modal ( saham ) - Cadangan laba - Laba yang belum dibagi - Modal sumbangan - Hibah 2. Modal asing (pinjaman ), terdiri atas : - pinjaman dari dunia perbankan - pinjaman dari lembaga keuangan lainnya - pinjaman dari perusahaan non keuangan Masing-masing modal diatas memiliki kekurangan dan kelebihan berikut akan di ualas mengenai hal itu. 1. Kelebihan modal sendiri : - Tidak ada biaya - Tidak tergantung pihak lain - Tidak memerlukan persytaratan yang rumit - Tidak ada keharusan pengembalian modal 2. Kekurangan modal sendiri : - Jumlah terbatas - Perolehan modal sendiri dalam jumlah tertentu sulit - Kurang memotivasi pemilik 1. Kelebihan modal pinjaman : - Jumlahnya tidak terbatas - Motivasi usaha tinggi 2. Kekurangan modal pinjaman : - Dikenakan berbagai biaya - Harus dikembalikan - Beban moral Selain kedua modal di atas ada juga modal campuran. Kelebihannya adalah dapat mengatur komposisi modal yang seimbang.
6.Strategi pemasaran
Para wirausahawan harus memiliki strategi pemasaran. Meskipun dalam mengembangkan usahanya hanya mempunyai modal terbatas, maka perlu : • Pertama kalinya adalah jeli melihat pasar. Dalam hal ini, kebanyakan konsumen lebih memilih dan membeli produk yang tengah tren meskipun dalam kualitas produknya nomor 2 daripada kualitas produk nomor 1 tapi produknya ketinggalan jaman (dalam bidang garmen/usaha pakaian). Seandainya dalam bidang makanan, konsumen lebih membeli produk yang mempunyai kualitas, mutu, dan bergizi serta rasa yang enak. • Langkah kedua adalah menjalin komunikasi dengan orang lain Maksudnya agar tidak ketinggalan informasi diperlukan mata-mata dalam menjalankan usaha, tentunya mata-mata dalam ati positif yaitu orang yang bertugas mengumpulkan informasi untuk mendukung kemajuan usahanya. Memperluas jaringan komunikasi sangatlah penting selain mempermudah mendapatkan informasi juga dapat memperluas daerah pemasaran. • Langkah ketiga yakni, berani berinvestasi Sebagai pemula dalam usaha dengan dana/modal yang terbatas, diharapkan untuk berani menjual asset sendiri yang dapat menghasilkan uang untuk berinvestasi ataupun berusaha mengkredit uang dengan orang lain dengan syarat harus adanya pertanggungjawaban untuk melunasinya. • Langkah keempat adalah focus dalam usahanya Kelemahan dari para wirausahawan selama ini adalah tidak mampu mengelola kesuksesan yang telah dicapai dengan melakukan tindakan yang tidak terkendali. Sebagai contoh, beberapa pengusaha garmen tergiur keuntungan sesaat dari bisnis valas saat krisis moneter 1998, akhirnya mereka mencoba berbisnis valas sedangkan bisnis garmennya terbengkalai. Sementara bisnis valasnya merugi akibat ketiadaan pengalaman bisnis financial, maka pengusaha tersebut gulung tikar. • Langkah kelima adalah promosi Dengan adanya promosi, masyarakat dapat mengenal produk yang ditawarkan. Sehingga konsumen dapat tertarik membeli produk yang telah dibuat. Para wirausahawan dapat mengambil alternatifnya yakni, dengan mengikuti bazaar, karena bazaar adalah sarana promosi yang murah dan dapat dijadikan momen untuk mengambil keuntungan. Setelah itu baru mempersiapkan brosur ataupun spanduk. • Untuk langkah keenam adalah pemasaran yang dilakukan para wirausahawan Dapat memilih tempat yang strategis. Dan dalam hal memproduksi barang dan penamaan tempat (toko) perlu adanya keunikan. Karena dengan keunikan suatu barang, maka kemungkinan banyak konsumen yang mencari, dan semakin besar peluang untuk mendapatkan keuntungan besar, dalam hal ini juga dapat memberikan nilai tambah didalam penjualan produk atapun memberikan nilai diskon apabila pembelian banyak.
7. Tahap – Tahap Berwirausaha
Untuk menjalankan kegitan wirausaha ada beberapa tahap yang yang pelu di tempuh untuk dapat memperoleh tujuan pengusaha berwirausaha, yaitu : • Tahap memulai Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’. Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri, atau jasa • Tahap melaksanakan usaha Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi. • Tahap mempertahankan usaha Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi. • Tahap mengembangkan usaha Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.
8. Ciri-ciri wirausahawan yang dikatakan berhasil
Berwirausaha tidak selalu memberikan hasil yang sesuai dengan harapan dan keinginan pngusaha. Tidak sedikit pengusaha yang malah bangkrut. Tetapi dibalik itu semua banyak pula pengusaha yang semula hidup sederhana menjadi sukses dengan ketekunnya. Berikut ini beberapa ciri wirausahawan yang dikatakan berhasil: 1. Memiliki visi dan tujuan yang jelas 2. Inisiatif dan selalu proaktif 3. Berorientas pada prestasi 4. Berani mengambil resiko 5. Kerja keras 6. Bertanggung jawab 7. Komitmen pada berbagai pihak 8. Mengembangkan dan memelihara hubungabn baik dengan berbagai pihak.
BAB III
PENUTUP KESIMPULAN
Untuk menjalani sebuah kegiatan wirausaha kita haruslah mengetahui beberapa hal yang mendukung kita menjadi entrepreneur sejati seperti etika wirausahawan, sikap wirausahawan, bagaimana memperoleh modal, bagaimana straegi pemasaran yang benar,dan lain sebagainya. Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang dapat membantu para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang yang akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang disiplin, berkomitmen tinggi, jujur, kreatif dan inovatif, mandiri, dan realistis.
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir, S.E.,MM. Kewirausahaan, Jakarta:PT Rajarafindo Persada Wikipedia,
Ensiklopedia Bebas
BAB I
Pendahuluan Manusia membutuhkan pekerjaan agar memperoleh penghasilan untuk membiayai kehidupan sehari-hari, namun ironisnya banyak orang-orang yang menganggur dewasa ini. Ini diakibatkan oleh besarnya tingkat pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan lapangan kerja. Tetapi di antara manusia tersebut ada beberapa orang yang mendapat kesempatan dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri bahkan dapat membuka lapangan kerja untuk orang lain. Dalam rangka pemerataan hasil-hasil pembangunan perlu lebih di tingkatkan dan diperluas usaha-usaha untuk memperbaiki penghasilan kelompok masyarakat yang mempunyai mata pencaharian rendah, seperti buruh tani, pedagang kecil, petani menggarap yang tidak memiliki lahan peternak kecil, nelayan, ataupun pengrajin. Pengusaha golongan ekonomi lemah termasuk pengusaha informal dan tradisional perlu ditingkatkan dan dibina untuk meningkatkan kemampuan usaha dan pemasaran dalam rangka mengembangkan kewirausahaan, antara lain melalui pendidikan baik dalam teori, latihan serta penyuluhan dan bimbingan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
wirausaha Istilah wirausaha diperkenalkan oleh Prof. Dr. Suparman Sumahamijaya pada tahun 1975 dengan menjabarkan dalam istilah aslinya yaitu entrepreneur, dalam arti mereka yang memulai usaha baru., menanggung segala resiko, dan mendapatkan keuntungan.. Menurut peter. F. ducker kewirausahaan adalah kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Sedangkan menurut zimmerer mengatakan bahwa kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaikimkehidupan ( usaha) Menurut dari segi etimologi (asal usul kata ). Wira, artinya pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, gagah berani, berjiwa besar, dan berwatak agung. Usaha, artinya perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi, wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Wirausaha dapat mengumpulkan sumber daya yang di butuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya, dan mengambil tindakan yang tepat guna untuk memastikan keberhasilan usahanya. Wirausaha ini bukan faktor keturunan atau bakat, tetapi sesuatu yang dapat dipelajari dan dikembangkan.
2.Etika Dalam Berwirausaha
Sebelum menjadi pengusaha ada beberapa hal yang perlu di perhatikan diantaranya adalah etika wirausaha. Dengan melaksanakan etika bisnis yang benar, maka akan terjadi keseimbangan hubungan antarapengusaha dan masyarakat, pelanggan pemerintah ,dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Adapaun ketentuan yang diatur dalam etika wirausaha secara umum adalah sebagai berikut : 1. Sikap dan prilaku seorang pengusaha harus mengikuti normayang berlaku dalam suatu negara atau masyarakat. 2.Penampilan yang ditunjukkan seorang pengusaha harus selalu apik dan sopanterutama dalam menghadapi acara atau situasi tertentu. 3. Cara berpakaian juga harus sopan dan sesuai dangan tempat dan waktu. 4. Cara berbicara pengusaha harusmencerminkan usahanya, sopan, penuh tata krama,tidak menyinggung atau mencela orang lain. 5. Gerak gerik seorang pengusaha juga harus dapat menyenangkan orang lain, hindarkan gerak-gerik yang mencurigakan.
3. Sikap wirausaha
Sikap dan prilaku seorang pengusaha mencerminkan image dari perusahaan yang dijalankannya. Seorang wirausaha yang efektif harus memiliki sikap-sikap di bawah ini antara lain : a) Disiplin Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan] Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilanKedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebutWirausahawan harus taat azasHal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkanKetaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja b) Komitmen Tinggi Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuanKomitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnyaSedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan c) Jujur Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan olehwirausahawan. d) Kreatif dan Inovatif Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil. e) Mandiri Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya. f) Realistis Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya. Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya. Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis
4. Bagaimana memulai usaha
Terdapat beragam sebab yang mendorong orang berwirausaha. Namun ada lima sebab atau cara yang paling umum terjadi antara lain : 1. Faktor keluarga pengusaha 2. Sengaja terjun menjadi pengusaha 3. Kerja sampingan ( iseng ) 4. Coba- coba 5. Terpaksa Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memulai usaha, baik secara berkelompok ataupun perorangan. Cara memulai usaha yang lazim dilakukan adalah sebagai berikut : a) Mendirikan usaha baru Dalam hal ini seseorang mendirikan usaha baru. Yang harus dilakukan adalah mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan badan usaha, memulai dari akte notaries, kemudian mengurus izin yang diperlukan. Selain itu perlu mencari lokasi yang tepat dan menyediakan peralatan atau mesin yang sesuai dengan usahanya. b) Membeli perusahaan Ini dilakukan dengan cara membelli perusahaan yang sudah ada dan berjalan sebelumnya. Pembelian dapat meliputi saham dan asset perusahaan c) Kerja sama manajemen dengan system waralaba Model ini dikembangkan memakai nama dan manajemen perusahaan lain. Perusahaan pemilik nama disebut perusahaan induk (franchisor) dan pengguna disebut franchise. Dukungan yang diberi franchisor adala : 1. Pemilihan lokasi usaha 2. Bentuk bangunan 3. Lay out gedung dan ruangan 4. Peralatan yang diperlukan 5. Pemilihan karyawan 6. Penyediaan atau penentuan bahan baku 7. Iklan bersama Untuk menentukan bidang usaha yang akan digeluti tergantung dari beberapa factor berikut antara lain : 1. Minat atau bakat 2. Modal 3. Waktu 4. Laba 5. Pengalaman Sedangkan untuk badan hukumnya ada beberapa opsi yang umum antara lain sebagai berikut : 1. Perusahaan perseorangan 6. Perseroan terbatas ( PT ) 2. Firma (Fa) 3. Perseroan komanditer (CV) 4. Koperasi 5. Yayasan
5. Cara Memperoleh Modal
Modal adalah sesuatu yang diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan mulai dari berdiri sampai beroperasi. Modal terdiri dari uang dan tenga ( keahlian ) Pertimbangan yang perlu dperhatikan untuk memperoleh modal, yaitu 1. Tujuan perusahaan 2. Masa pengembalian modal 3. Biaya yang dikeluarkan 4. Estimasi keuntungan Jenis modal dilihat dari sumbernya adalah sebagai berikut : 1. Modal sendiri terdiri atas : - Setoran modal ( saham ) - Cadangan laba - Laba yang belum dibagi - Modal sumbangan - Hibah 2. Modal asing (pinjaman ), terdiri atas : - pinjaman dari dunia perbankan - pinjaman dari lembaga keuangan lainnya - pinjaman dari perusahaan non keuangan Masing-masing modal diatas memiliki kekurangan dan kelebihan berikut akan di ualas mengenai hal itu. 1. Kelebihan modal sendiri : - Tidak ada biaya - Tidak tergantung pihak lain - Tidak memerlukan persytaratan yang rumit - Tidak ada keharusan pengembalian modal 2. Kekurangan modal sendiri : - Jumlah terbatas - Perolehan modal sendiri dalam jumlah tertentu sulit - Kurang memotivasi pemilik 1. Kelebihan modal pinjaman : - Jumlahnya tidak terbatas - Motivasi usaha tinggi 2. Kekurangan modal pinjaman : - Dikenakan berbagai biaya - Harus dikembalikan - Beban moral Selain kedua modal di atas ada juga modal campuran. Kelebihannya adalah dapat mengatur komposisi modal yang seimbang.
6.Strategi pemasaran
Para wirausahawan harus memiliki strategi pemasaran. Meskipun dalam mengembangkan usahanya hanya mempunyai modal terbatas, maka perlu : • Pertama kalinya adalah jeli melihat pasar. Dalam hal ini, kebanyakan konsumen lebih memilih dan membeli produk yang tengah tren meskipun dalam kualitas produknya nomor 2 daripada kualitas produk nomor 1 tapi produknya ketinggalan jaman (dalam bidang garmen/usaha pakaian). Seandainya dalam bidang makanan, konsumen lebih membeli produk yang mempunyai kualitas, mutu, dan bergizi serta rasa yang enak. • Langkah kedua adalah menjalin komunikasi dengan orang lain Maksudnya agar tidak ketinggalan informasi diperlukan mata-mata dalam menjalankan usaha, tentunya mata-mata dalam ati positif yaitu orang yang bertugas mengumpulkan informasi untuk mendukung kemajuan usahanya. Memperluas jaringan komunikasi sangatlah penting selain mempermudah mendapatkan informasi juga dapat memperluas daerah pemasaran. • Langkah ketiga yakni, berani berinvestasi Sebagai pemula dalam usaha dengan dana/modal yang terbatas, diharapkan untuk berani menjual asset sendiri yang dapat menghasilkan uang untuk berinvestasi ataupun berusaha mengkredit uang dengan orang lain dengan syarat harus adanya pertanggungjawaban untuk melunasinya. • Langkah keempat adalah focus dalam usahanya Kelemahan dari para wirausahawan selama ini adalah tidak mampu mengelola kesuksesan yang telah dicapai dengan melakukan tindakan yang tidak terkendali. Sebagai contoh, beberapa pengusaha garmen tergiur keuntungan sesaat dari bisnis valas saat krisis moneter 1998, akhirnya mereka mencoba berbisnis valas sedangkan bisnis garmennya terbengkalai. Sementara bisnis valasnya merugi akibat ketiadaan pengalaman bisnis financial, maka pengusaha tersebut gulung tikar. • Langkah kelima adalah promosi Dengan adanya promosi, masyarakat dapat mengenal produk yang ditawarkan. Sehingga konsumen dapat tertarik membeli produk yang telah dibuat. Para wirausahawan dapat mengambil alternatifnya yakni, dengan mengikuti bazaar, karena bazaar adalah sarana promosi yang murah dan dapat dijadikan momen untuk mengambil keuntungan. Setelah itu baru mempersiapkan brosur ataupun spanduk. • Untuk langkah keenam adalah pemasaran yang dilakukan para wirausahawan Dapat memilih tempat yang strategis. Dan dalam hal memproduksi barang dan penamaan tempat (toko) perlu adanya keunikan. Karena dengan keunikan suatu barang, maka kemungkinan banyak konsumen yang mencari, dan semakin besar peluang untuk mendapatkan keuntungan besar, dalam hal ini juga dapat memberikan nilai tambah didalam penjualan produk atapun memberikan nilai diskon apabila pembelian banyak.
7. Tahap – Tahap Berwirausaha
Untuk menjalankan kegitan wirausaha ada beberapa tahap yang yang pelu di tempuh untuk dapat memperoleh tujuan pengusaha berwirausaha, yaitu : • Tahap memulai Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’. Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri, atau jasa • Tahap melaksanakan usaha Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi. • Tahap mempertahankan usaha Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi. • Tahap mengembangkan usaha Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.
8. Ciri-ciri wirausahawan yang dikatakan berhasil
Berwirausaha tidak selalu memberikan hasil yang sesuai dengan harapan dan keinginan pngusaha. Tidak sedikit pengusaha yang malah bangkrut. Tetapi dibalik itu semua banyak pula pengusaha yang semula hidup sederhana menjadi sukses dengan ketekunnya. Berikut ini beberapa ciri wirausahawan yang dikatakan berhasil: 1. Memiliki visi dan tujuan yang jelas 2. Inisiatif dan selalu proaktif 3. Berorientas pada prestasi 4. Berani mengambil resiko 5. Kerja keras 6. Bertanggung jawab 7. Komitmen pada berbagai pihak 8. Mengembangkan dan memelihara hubungabn baik dengan berbagai pihak.
BAB III
PENUTUP KESIMPULAN
Untuk menjalani sebuah kegiatan wirausaha kita haruslah mengetahui beberapa hal yang mendukung kita menjadi entrepreneur sejati seperti etika wirausahawan, sikap wirausahawan, bagaimana memperoleh modal, bagaimana straegi pemasaran yang benar,dan lain sebagainya. Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang dapat membantu para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang yang akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang disiplin, berkomitmen tinggi, jujur, kreatif dan inovatif, mandiri, dan realistis.
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir, S.E.,MM. Kewirausahaan, Jakarta:PT Rajarafindo Persada Wikipedia,
Ensiklopedia Bebas
Thanks ya sob udah share , blog ini sangat bermanfaat sekali ..............
BalasHapuslink yang ditanam : agen tiket murah